Minggu, 11 April 2010

Kamis, 15 Oktober 2009

Download Word Magic Dictionary & Tools Medicine v5.4.0.945

Download Word Magic Dictionary & Tools Medicine v5.4.0.945: "

Word Magic Dictionary & Tools Medicine v5.4.0.945
All-new, all-inclusive, magnificent compendium of hand-picked entries, definitions, synonyms and translations from all general and specialized

areas of medicine, including popular terms for elusive medical terminolo-gy, giving it the depth and scope needed for communicating with patients in hospitals or on the field, getting a better grasp of regional medical studies, using definitions to better understand medical terms, taking advantage of texts written in the other language… the sky is the limit!


Source :

Offers Review and Software Download Free
"

Senin, 05 Oktober 2009

Download Google Chrome 3.0.195.24 Stable

Download Google Chrome 3.0.195.24 Stable: "
Google Chrome 3.0.195.24 Stable



Google Google Chrome is a browser that combines a minimal design with sophisticated technology to make the web faster, safer, and easier. It has one box for everything: Type in the address bar and get suggestions for both search and web pages. Will give you thumbnails of your top sites; Access your favorite pages instantly with lightning speed from any new tab.

Google Chrome is an open source web browser developed by Google.





Source :

Offers Review and Software Download Free
"

Kamis, 17 September 2009

CICAK vs BUAYA

Tiap hari dapat kita simak di Metro TV, CICAK vs BUAYA, dua binatang yang mirip dalam bentuk dan anatominya, tetapi ukurannya, cicak paling besar sebesar kelingking sedangkan buaya ...... semua orang tentulah sudah tahu kan.

Apa isi berita tentang keduanya, silahkan Anda simak di Metro TV, disini hanya akan membicarakan kedua macam bianatang itu.

Kecil-kecil juga cicak membantu manusia memangsa nyamuk musuh manusia, sedangkan buaya kadang-kadang memangsa ayam atau kambing peliharaan manusia, bahkan ada juga yang sampai memangsa manusia. Makanya dirumahku dibiarkan saja cicak berkeliaran. Kalau buaya ya ngeri juga kalau berkeliaran dihalaman rumah, untungnya tidak.

Dapat dibayangkan binatang sekecil cicak bertanding dengan buaya yang besar itu, semoga saja tekadnya tidak mengendur, MAJU TERUS PANTANG MUNDUR.

Jadi dengan demikian, kiranya tidak salah kalau kita MENDUKUNG CICAK, maju terus, pantang mundur. Apa Anda sependapat dengan saya?

Sabtu, 29 Agustus 2009

DEWASALAH

Sebagai bangsa yang besar, sebagai bangsa yang kaya budaya, tanggapilah segala tantangan dengan dewasa. Ada tetangga yang bercuap seenaknya, tidak perlu kta balas dengan kata-kata kotor yang semacam mereka mereka juga. Kita harus maklum kemerdekaan mereka berupa hadiah, bukan hasil perjuangan pahit semacam kita. Biarlah mereka sadari bahwa lagu kebangsaanya saja mengambil lagu rakyat kita, Terang Bulan. lyrik aslinya adalah : Terang  bulan, teranglah di kali. Buaya timbul disangkalah mati.  > Jangan percaya, sama mulut lelaki. Berani sumpah, tapi takut mati. Lalu karena untuk menciptakan lyriknya juga belum mampu, maka minta tolong Sjaiful Bachri, seniman dari kita membuatkan lyriknya menjadi Negaraku, cobalah baca di Wikipedia.com. Kitapun harus maklum bahwa mereka masih bersandar kepada bangsa lain, termasuk kepada kita, mereka masih sekemakmuran dengan Inggris kan.

Nah yang sangat penting bagi kita sekarang adalah memperbaiki kelemahan pada diri kita masing-masing. Banyak bangsa asing yang mengagumi budaya kita, bahkan ada yang mau mencurinya kan. Sekarang tanya diri kita sendiri, apa kita mengagumi, bangga, memelihara, dan menjaga keutuhan budaya kita itu?

Dewasalah, mari kita kagumi dengan bangga, pelihara dan jaga keutuhan budaya kita. Mulailah dari budaya yang paling dominan, bahasa Indonesia, dan ratusan bahasa daerah, disamping kesenian-kesenian kita yang tidak dimiliki oleh bangsa lain manapun. Kreatifitas adalah baik dan sangat diharapkan dari seluruh anak bangsa, namun saya harap janganlah kreatifitas itu mengubah budaya kita, terutama bahasa, carilah kreatifitas lain. Bantulah  para pakar bahasa menyempurnakan bahasa kita hingga setaraf dengan bahasa internsional.

Kreatfitas anak bangsa.

Kadang-kadang karena ingin tampak lebih keren, tampak beda atau hanya iseng kita punya ide untuk kreatifitas dalam berbahasa. Misalnya yang saya alami dahulu sering berbicara dengan kata-kata yang dibalik, atau dibaca dari belakang, misalnya sbb.:
halo > olah,
Apa kabar  >  Apa rabak,
Berangkat sekolah yu  >  Takngareb halokes uy,
Mengapa kemarin tidak bersekolah?  >  Apangem niramek kadit halokesreb?

Saat itu merasa keren sekali terutama kalau menyampaikan kalimat yang hanya boleh dimengerti teman-teman serahasia saja. Ada juga yang membuat kreatifitas lain yang bunyi dasarnya disebut dahulu satu suku kata kemudian diikuti dengan pola kata sebenarnya dengan versi tertentu, misalnya :

Sekolah  >  lah sekonang,
Bu Guru  >  ra bugunung,
pariwisata  >  ta pariwisanang,
Besok Minggu kita nonton yu  >  sak benong ga minung ta kinang tan nonong yu.
Aku baru dapat pacar baru  >  ka anung ra banung pat danang car panang ra banung.

Banyak sekali kreasi-kreasi lainnya, kalau ada waktu senggang cobalah ciptakan versi lain,  fahami oleh semua teman-teman dan asiklah berkomunikasi rahasia.

Entah karena belum menemukan lahan kreatifitas atau karena hal lain, sering kita mengubah dan/atau menambah bahasa Indonesia sehingga menjadi aneh. Contoh yang paling sering adalah aku dan saya diganti gue, engkau dan kamu diganti dengan lu mengambil dari bahasa daerah Betawi, dan seterusnya. Kalau dipakai ngobrol antara teman tentulah tidak masalah, tetapi kalau untuk dipublikasikan, misalnya di dunia maya ini, di televisi atau radio, rasanya akan membuat citra negatif terutama dari fihak asing.


Bertentangan sekali, saat kita menggunakan bahasa asing, biasanya kita sangat hati-hati takut salah, tetapi mengapa tidak untuk bahasa Indonesia tercinta? Mari bersama-sama berusaha memelihara bahasa Indonesia mulai dari mengisi blog termasuk memberi komentar dan mulailah saling tegur dan saling memberi petunjuk bila ada yang kurang tepat digunakan. Saya himbau juga pakar bahasa Indonesia berperan banyak dalam hal ini.



Pelecehan budaya oleh negara kecil tetangga kita yang menibulkan amarah kita itu ambillah hikmahnya, karena mungkin sekali hal itu merupakan peringatan dari Yang Maha Kuasa karena keteledoran kita. Biarlah penyelesaian persoalah tersebut dilakukan oleh yang berwenang, yang kita lakukan adalah sesuai kemampuan kita, semoga berhasil.

Budaya kita dicuri.

Dari berbagai media kita tahu bahwa ada negara tetangga yang mengklaim beberapa budaya kita sebagai miliknya, jelas kita sebagai pemiliknya marah, dongkol dan merasa terhina dll. Tetapi sambil menunggu persoalannya diselesaikan oleh yang berkompeten, sebagai bangsa yang besar marilah kita berpikir dewasa, apakah  tindakan kita yang paling baik dalam batas kemampuan dan kesempatan kita. 

Mulailah bertanya pada diri sendiri, apakah selama ini kita berperan banyak dalam memelihara dan menjaga budaya-budaya kita. Pertanyaan ini akan lebih besar manfaatnya untuk bangsa maupun untuk diri kita sendiri dari pada kita menghunjam dengan kata-kata kasar dan tidak senonoh seperti dilakukan oleh tetangga kita itu. Perlihatkan bahwa kita bangsa yang lebih dewasa, bangsa yang sangat kaya budaya dan berkepribadian lebih luhur dari mereka. 

Mungkin selama ini kita kurang peduli terhadap budaya sendiri, mungkin malah hanyut oleh budaya import, mungkin juga kita sendiri tidak merasa memiliki budaya luhur yang sagat dikagumi bangsa asing, bahkan mungkin juga kita tidak sadar malah turut merusak budaya kita, ya semuanya serba mungkin kan. 

Budaya yang paling dominnan adalah bahasa, budaya bertutur kata dengan sesama bahkan disebutkan bahwa bahasa adalah pertanda bangsa. Bahasa kita sudah banyak kemajuan dan perkembangannya cobalah bandingkan kalimat berikut dalam bahasa kita masa penjajahan Kolonial Belanda sbb.:

Anak Pa' Kadi belon bisa masoep sekolah kerna belon tjoekoep oemoer toedjoe taon dan disoeroe dateng lagi ditaon njang aken dateng.
Maksudnya adalah : Anak Pak Kadi belum dapat masuk sekolah karena belum cukup umur tujuh tahun dan disuruh datang lagi di tahun mendatang.

Itu hanya contoh kecil saja, dan maaf saya bukan pakar bahasa, jadi tolong diperbaiki bila kurang tepat.

Saya pribadi sekarang turut bangga karena istilah-istilah dunia maya sudah mulai menggunakan istilah baru bahasa Indonesia, misalnya centang, unduh dsb. Memang untuk memperkaya bahasa Indonesia diutamakan dahulu mengambil kata atau istilah bahasa daerah, karena itu adalah bahasa Indonesia juga, namun tidak berarti seenaknya memasukkan kata bahasa daerah meskipun dalam bahasa Indonesia sudah tersedia, karena akan menambah kacau bahasa kita.  


Misalnya kata "banget" mengapa dimasukkan kedalam bahasa Indonesia padahal dalam bahasa Indonesia sendiri sudah banyak yang sepadan, misalnya sangat, amat, sekali. Contonya :"Bangsa Indonesia terkenal sopan banget," mengapa tidak dikatakan: " Bangsa Indonesia terkenal sopan sekali,"? Disampin itu ada juga perubahan-perubahan disengaja dalam bahasa Indonesia yang kurang serasi. Sayang sekali saya bukan pakar bahasa, saya hanya peduli dalam memelihara budaya kita dan merasa bangga mengikuti perkembangannya. Misalnya dulu hanya dikenal kau, engkau, dan kamu untuk kata ganti orang kedua tunggal. Sedangkan dalam bahasa Belanda jij atau je untuk orang yang patut dihormti diganti dengan U (selalu ditulis dengan huruf besar), arti semuanya adalah kau, engkau atau kamu. Dalam hal kesopanan kita tidak mau kalah oleh bangsa asing, oleh karenanya kitapun untuk orang yang patut dihormati, dipakailah Anda, sebagai pengganti kau dan kamu. Namum belakangan ini kau dan kamu sering saya baca diganti dengan lu dan gua, yang sebenarnya lu dan gua itu dulunya hanya dipakai sebagai kata kasar ketika marah dan asalnya dari bahsa daerah Jakarta. Untuk ini saya pribadi  merasa sangat prihatin, bagaimana dengan Anda?