Sabtu, 29 Agustus 2009

DEWASALAH

Sebagai bangsa yang besar, sebagai bangsa yang kaya budaya, tanggapilah segala tantangan dengan dewasa. Ada tetangga yang bercuap seenaknya, tidak perlu kta balas dengan kata-kata kotor yang semacam mereka mereka juga. Kita harus maklum kemerdekaan mereka berupa hadiah, bukan hasil perjuangan pahit semacam kita. Biarlah mereka sadari bahwa lagu kebangsaanya saja mengambil lagu rakyat kita, Terang Bulan. lyrik aslinya adalah : Terang  bulan, teranglah di kali. Buaya timbul disangkalah mati.  > Jangan percaya, sama mulut lelaki. Berani sumpah, tapi takut mati. Lalu karena untuk menciptakan lyriknya juga belum mampu, maka minta tolong Sjaiful Bachri, seniman dari kita membuatkan lyriknya menjadi Negaraku, cobalah baca di Wikipedia.com. Kitapun harus maklum bahwa mereka masih bersandar kepada bangsa lain, termasuk kepada kita, mereka masih sekemakmuran dengan Inggris kan.

Nah yang sangat penting bagi kita sekarang adalah memperbaiki kelemahan pada diri kita masing-masing. Banyak bangsa asing yang mengagumi budaya kita, bahkan ada yang mau mencurinya kan. Sekarang tanya diri kita sendiri, apa kita mengagumi, bangga, memelihara, dan menjaga keutuhan budaya kita itu?

Dewasalah, mari kita kagumi dengan bangga, pelihara dan jaga keutuhan budaya kita. Mulailah dari budaya yang paling dominan, bahasa Indonesia, dan ratusan bahasa daerah, disamping kesenian-kesenian kita yang tidak dimiliki oleh bangsa lain manapun. Kreatifitas adalah baik dan sangat diharapkan dari seluruh anak bangsa, namun saya harap janganlah kreatifitas itu mengubah budaya kita, terutama bahasa, carilah kreatifitas lain. Bantulah  para pakar bahasa menyempurnakan bahasa kita hingga setaraf dengan bahasa internsional.

1 komentar:

Terima kasih, untuk komentar Anda di sini: